Sejarah Morina (Mobil Rakyat Indonesia) ini tidak lepas dari peran Probosutedjo. Beliau yang masih saudara
dari Presiden Soeharto kala itu,
beliau Probosutedjo mendirikan PT Garmak Motor Ltd pada 1976 sebagai
agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan perakitan untuk produk GM di Indonesia. Perusahaan tersebut menjadi pintu masuk produsen
otomotif Chevrolet, Opel dan Bedford bagian dari General Motors Corp (GMC) ke Indonesia. Probosutedjo yang mengantarkan perjalanan mobil product General
Motors untuk dijual di Indonesia, bersama perusahaannya PT Garuda Makmur Motor (Garmak Motor),
beliau juga ikut andil mencatatkan sejarah perjalanan mobil Nasional.
Sosok Morina di Indonesia |
Mobil "nasional"
yang diberi nama Morina (Mobil
Rakyat Indonesia) dengan jenis pick
up yang pertama kali diluncurkan pada 1976. Mobil ini dirakit oleh PT. Garmak Motor Jln. Letjen Horyono,
MT. 33 Jakarta. Dalam perkembangannya setelah diproduksi dengan kandungan
local mampu mencapai 60 % dan kebanyakan diproyeksikan bagi angkutan
pedesaan. Sayangnya Morina hanya
bertahan selama lima tahun dengan harga jual Rp 1.250.000 pada waktu itu.
Bermula ketika
pemerintah saat itu mengeluarkan kebijakan KBNS
(Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana) yang dikeluarkan oleh pemerintah guna
meningkatkan investasi di industri otomotif Indonesia. PT Garmak Motor yang memegang merek dan sub merek General Motors di Indonesia kemudian menjalankan
program BTV (Basic Transportation Vehicle) ini, pada saat yang sama di tahun
1977 dari PT. Toyota-Astra Motor juga menampilkan mobil KBNS dengan nama “KIjang” dari akronim “Kerjasama Indonesia Jepang”,kubu VW dari PT. Garuda Mataram
pun menampilkan mobil KBNS yaitu
“Mitra” (Mini Transportasi Rakyat) dan
dari kubu Nissan PT. Indokaya Nissan Motor mengeluarkan Datsun “Sena” (Serba guna).
Display Layout powertran Morina |
Pertama
kali Morina masih menggunakan 40% komponen yang lokal meliputi chassis,
body, ban dan aki. 60% sisanya seperti mesin, gardan, transmisi, shock absorber, dan instrumen-instrumen
pendukung merupakan barang impor buatan Vauxhall
asal dari Bedford Inggris bagian dari General
Motors. Selanjutnya terjadi perkembangan penggunaan komponen local hingga
mencapai 60 %. Dari
berbagai sumber berita, PT Garmak
Motor Ltd saat itu berhasil
menjual 1.000 unit/bulan dari berbagai produk General Motor (Chevrolet,
Opel serta Morina) pada tahun
1980. Seiring tahun berganti PT. Garmak
Motor Ltd hanya mampu menjual 200
unit/bulan dan terus menurun. Dikarenakan para konsumen sudah banyak
beralih ke mobil Jepang yang harganya jauh lebih murah, dengan suku cadang
melimpah dan perawatan yang lebih mudah.
|
Kembali ke proyek “Mobil Nasional Morina” Sangat sulit
untuk mengasosiasikan kendaraan ini dengan "merek" tunggal dan
"negara" tunggal, karena itu adalah proyek yang dipromosikan oleh
kelompok bisnis AS (General Motors),
yang dikembangkan dari anak perusahaannya di Eropa (Vauxhall di Inggris dan Opel
di Jerman), dan akhirnya dirakit di negara-negara Asia Tenggara dan Amerika
Latin dengan nama merek yang berbeda di setiap negara. Karena alasan inilah
untuk mengklasifikasikan kisah mobil ini menggunakan nama merek "Basic
Transportation
Vehicle" (Kendaraan Transportasi Dasar), karena itu adalah
nama proyek, dan sebagai negara asal Amerika Serikat karena proyek tersebut
dikandung dalam Kelompok General Motors
Pada bulan Januari 1969, di ruang konferensi Divisi Kendaraan Ringan Vauxhall Motors, anak perusahaan dari General Motors di Inggris, seorang eksekutif mempresentasikan sebuah proyek yang disebut BTV (Kendaraan Transportasi Dasar). Proyek ini meningkatkan kemungkinan perakitan kendaraan sederhana di negara-negara berkembang, di mana Vauxhall Motors akan menyediakan komponen dasar dan dealer lokal di setiap negara akan bertanggung jawab untuk mengembangkan tubuh dan perakitan akhir kendaraan untuk Vauxhall Motors, proyek ini berarti meningkatkan penjualan mesin dan komponennya dan mengkonsolidasikan kehadirannya di negara-negara tersebut, sedangkan bagi negara-negara berkembang itu akan berarti sumber pekerjaan, sedikit nilai tambah dan kemungkinan bahwa di masa depan mereka dapat merakit kendaraan dengan persentase komponen yang lebih tinggi diproduksi secara lokal dan dalam jumlah yang lebih besar.
Beberapa eksekutif skeptis tentang kelayakan proyek, namun, manajer keuangan kelompok berpikir itu bisa menjadi alternatif untuk mengurangi efek yang negatif bagi perusahaan yang berkelebihan produksi mesin pada waktu itu.
Akhirnya diputuskan untuk memulai proyek meskipun dengan hati-hati, memilih beberapa negara Asia, dan yang lain dari Amerika Latin, terutama dari Amerika Tengah. Juga disetujui bahwa Adam Opel AG, anak perusahaan General Motors di Jerman, akan berpartisipasi dalam proyek, menyediakan beberapa komponen kendaraan, dan pada bulan Agustus tahun yang sama, di Hannover, Jerman, dasar untuk kolaborasi ini disepakati.
General Motors meluangkan waktu untuk membentuk proyek, merancang prototipe, mendefinisikan komponen dan asal mereka, dan memulai proses mencari investor lokal. Begitu banyak, bahwa itu tidak sampai tahun 1972 ketika Proyek BTV (Kendaraan Transportasi Dasar) diluncurkan di negara-negara yang dipilih.
Mesin yang digunakan
adalah mesin bensin 1256 cc., Dari asal Bedford (anak perusahaan Vauxhall) yang sudah digunakan dalam
kendaraan wisata "Viva"
dengan kekuatan 59 hp. Ini mewakili kekuatan yang dapat diterima dengan
konsumsi bahan bakar moderat, karena mengkonsumsi sekitar 9 liter per 100
kilometer. Komponen mekanis dan elektrik lainnya juga merupakan bagian dari
inventaris General Motors Eropa yang
dipertukarkan tanpa masalah antara Vauxhall
dan OpelSalah satu tugas yang dipercayakan kepada perakit lokal adalah pemilihan nama yang tepat untuk memasarkan kendaraan di negara mereka masing-masing di mana proyek BTV dirakit dan dipasarkan. Setiap assembler mengusulkan nama untuk General Motors yang berbeda untuk komersialisasi kendaraan di negaranya. Dan mulai dilaksanakan prototype ini di berbagai daerah, prototipe di Guatemala mengambil nama "Chato", salah satu di El Salvador diberi nama sebagai "Cherito", yang satu Honduras disebut "Compadre", yang dari Kosta Rika "Amigo", yang dari Ekuador "Andino", yang dari Paraguay "MitaĆ" dan yang dari Nikaragua "Pinolero". Model yang dipasarkan di Malaysia bernama "Harimau" di Indonesia dinamakan “Morina”, di Philipina disebut "Harabas", di Guyana diberi nama "Tapir"
Chato di Guatemala |
Cherito di El Savador |
Copandre di Honduras |
Amigo dari Kosta Rika |
Andino di Equador |
Mitai di Paraguay |
Pinolero di Nikaragua |
Bedford Harimau di Malaysia |
BTV Vauxhall Morina di Indonesia |
BTV Tapir di Guyana
|
BTV Moetete di Suriname |
Pada awal tahun 1970-an,
produksi dimulai dan segera setelah mulai dijual dengan harga kira-kira $
1.800, harga yang cukup terjangkau dan itu mewakili separuh dari harga
kendaraan sederhana yang memiliki karakteristik serupa. Ini digunakan terutama
untuk transportasi personil dan material, dan meskipun itu dirancang untuk menerima beban setengah ton, kendaraan ini ternyata mampu
menerima hampir dua kali tanpa terlalu banyak masalah. Kendaraan ini terutama diperuntukkan petani dan peternak yang
membutuhkan kendaraan utilitas berbiaya rendah, dan yang bisa berkendara di medan yang tidak terlalu
sulit dan tidak membutuhkan traksi ganda
Karena aspeknya yang kasar dan belum sempurna,
proyek BTV tidak terlalu berhasil dan
juga manfaat yang dihasilkan secara lokal dengan pembuatan kendaraan ini sangat
minim, karena mempekerjakan tenaga kerja sangat sederhana, dan komponen lokal
terbatas pada bagian terbesar di pembuatan bak belakang kendaraan ini. Produksi di
masing-masing negara tidak teratur dan tidak mempunyai standardisasi yang baik, pada pekerjaan perakitan body sangat berbeda tergantung pada
negara dimana perakitan dilakukan. Namun, di beberapa
negara, produksi mencapai akhir tahun 1980-an
Adapun Morina yang sempat
beredar di Indonesia adalah generasi yang ke dua, sedang di Malaysia sempat
muncul generasi pertama sampai ke dua. Penjualan terbesar ada di Paraguay yang
menggunakan nama “Mitai”, sampai
sekarang masih ada klub otomotif di Paraguay yang gemar melakukan kopi darat
dan bangga akan mobil Nasional “Mitai”
milik mereka. Walaupun di Indonesia dipastikan sudah hampir tidak pernah di
jumpai lagi namun nama Morina pernah
dijadikan suatu nama karoseri mobil Kijang
product dari “Hobart” Sidoarjo,
kemudian saat ini nama Morina masih
dijadikan sebagai nama badan usaha transportasi angkutan di Medan, yaitu memakai
nama KPUM Morina (Koperasi
Pengangkutan Umum Medan), mungkin mereka terkesan oleh Morina atau ingin
melanjutkan cita-cita Mobil Rakyat Indonesia yang belum terwujud ini.
Tapir produksi terakhir tahun 1980 yang masih berkeliaran di Guyana |
Mesin Vauxhall 1.256 cc di BTV |
Interior Cabin Morina |
SPESIFIKASI TEKNIS MOBIL BTV MORINA
| |
Mesin
Jumlah silender
Volume silender
Diameter
Langkah
Rasio Kompresi
Power
|
Vauxhall Bedford
4 buah
1.256 cc
80,9 mm
60,9 mm
7,3 :1
59 BHP pada 5.100 RPM
|
Transmisi
Perbandingan gigi
Gigi 1
Gigi 2
Gigi 3
Gigi 4
Menggunakan tongkat transmisi di Lantai
|
4 speed synchrome maju 1 mundur
4,460/1
2,213/1
1,404/1
overdrive
|
Sistem pendingin mesin
Kapasitas Pendingin
|
Menggunakan pendingin air bertekanan
4,3 liter air
|
System suplai Bahan Bakar
Kapasitas tangki penyimpanan
|
Dengan pompa mekanis vacuum
45 liter
|
Penghenti Laju/Rem
Master Rem
Penyaluran Rem
|
Dua kanal depan belakang terpisah
Master bawah ke teromol depan belakang
|
Roda :
Ban dan diameter velg
Type lengkung velg
Tekanan angin ban :
Depan
Belakang
|
5,6 x 13” (pada keempat roda)
4-1/2 J x 13”
28 PSI
30 PSI
|
System steering :
Perbandingan gigi
|
Rack & Pinion, posisi di depan dudukan axle
16/1
|
Suspensi Depan
|
Independent double wishbone, dengan systemperdaun melintang (transverse leaf spring suspension)
|
Suspensi Belakang
Perbandingan gigi akhir
|
Semi elliptical leaf spring dengan axle power
4,125/1
|
Dimensi /Ukuran
Panjang bak
Jarak pijak roda depan belakang
Lebar body terluar
Jarak tertinggi cabin
|
1,80 m
2,34 m
1,60 m
1,65 m
|
Berat kotor kendaraan
Berat Kendaraan
Berat maksimal bak angkut
Kapasitas maksimal as depan
Kapasitas maksimal as belakang
|
1.200 kgs
700 kgs
500 kgs
500 kgs
907 kgs
|
Kelistrikan
Accumulator/Aki
Sekring
1
2
3
4
|
12 Volt
38 Ampere
4 buah @ 25 Ampere
Untuk starter
Untuk rem, lampu sign, lampu indicator, indicator suhu
Lampu Kabin
Lampu tail, lampu panel di dashboard
|
No comments:
Post a Comment