Tuesday, September 18, 2018

MORINA memang MOBIL RAKYAT INDONESIA tapi bukan MOBIL NASIONAL


Sejarah Morina (Mobil Rakyat Indonesia) ini tidak lepas dari peran Probosutedjo. Beliau yang masih saudara dari Presiden Soeharto kala itu, beliau Probosutedjo mendirikan PT Garmak Motor Ltd pada 1976 sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan perakitan untuk  produk GM di Indonesia. Perusahaan tersebut menjadi pintu masuk produsen otomotif Chevrolet, Opel dan Bedford  bagian dari General Motors Corp (GMC) ke Indonesia. Probosutedjo yang  mengantarkan perjalanan mobil product  General Motors untuk  dijual di  Indonesia, bersama perusahaannya PT Garuda Makmur Motor (Garmak Motor), beliau juga ikut andil mencatatkan sejarah perjalanan mobil Nasional.
Sosok Morina di Indonesia

Mobil "nasional" yang diberi nama  Morina (Mobil Rakyat Indonesia) dengan jenis pick up yang pertama kali diluncurkan pada 1976. Mobil ini dirakit oleh PT. Garmak Motor Jln. Letjen Horyono, MT. 33 Jakarta. Dalam perkembangannya setelah  diproduksi dengan kandungan local mampu mencapai  60 %  dan kebanyakan diproyeksikan bagi angkutan pedesaan. Sayangnya Morina hanya bertahan selama lima tahun dengan harga jual Rp 1.250.000 pada waktu itu.
Bermula ketika pemerintah saat itu mengeluarkan kebijakan KBNS (Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana) yang dikeluarkan oleh pemerintah guna meningkatkan investasi di industri otomotif Indonesia. PT Garmak Motor yang memegang merek dan sub merek General Motors di Indonesia kemudian menjalankan program BTV (Basic Transportation Vehicle) ini, pada saat yang sama di tahun 1977 dari PT. Toyota-Astra Motor  juga menampilkan mobil KBNS dengan nama “KIjang” dari akronim “Kerjasama Indonesia Jepang”,kubu VW dari PT. Garuda Mataram pun menampilkan mobil KBNS yaitu “Mitra” (Mini Transportasi Rakyat) dan dari kubu Nissan PT. Indokaya Nissan Motor mengeluarkan Datsun “Sena” (Serba guna).
Display Layout powertran Morina

Pertama kali Morina masih menggunakan  40% komponen yang lokal meliputi chassis, body, ban dan aki. 60% sisanya seperti mesin, gardan, transmisi, shock absorber, dan instrumen-instrumen pendukung merupakan barang impor buatan Vauxhall asal  dari Bedford Inggris bagian dari General Motors. Selanjutnya terjadi perkembangan penggunaan komponen local hingga mencapai  60 %. Dari  berbagai sumber berita, PT Garmak Motor Ltd saat itu berhasil menjual 1.000 unit/bulan dari berbagai produk General Motor (Chevrolet, Opel serta Morina) pada tahun 1980. Seiring tahun berganti PT. Garmak Motor Ltd hanya mampu menjual 200  unit/bulan dan terus menurun. Dikarenakan para konsumen sudah banyak beralih ke mobil Jepang yang harganya jauh lebih murah, dengan suku cadang melimpah dan perawatan yang lebih mudah.
Suspensi depan Morina menggunakan Transverse Leaf Spring
                                      
Kembali ke proyek “Mobil Nasional MorinaSangat sulit untuk mengasosiasikan kendaraan ini dengan "merek" tunggal dan "negara" tunggal, karena itu adalah proyek yang dipromosikan oleh kelompok bisnis AS (General Motors), yang dikembangkan dari anak perusahaannya di Eropa (Vauxhall di Inggris dan Opel di Jerman), dan akhirnya dirakit di negara-negara Asia Tenggara dan Amerika Latin dengan nama merek yang berbeda di setiap negara. Karena alasan inilah untuk mengklasifikasikan kisah mobil ini menggunakan nama merek "Basic Transportation Vehicle" (Kendaraan Transportasi Dasar), karena itu adalah nama proyek, dan sebagai negara asal Amerika Serikat karena proyek tersebut dikandung dalam Kelompok General Motors
Pada bulan Januari 1969, di ruang konferensi Divisi Kendaraan Ringan Vauxhall Motors, anak perusahaan dari General Motors di Inggris, seorang eksekutif mempresentasikan sebuah proyek yang disebut BTV (Kendaraan Transportasi Dasar). Proyek ini meningkatkan kemungkinan perakitan kendaraan sederhana di negara-negara berkembang, di mana Vauxhall Motors akan menyediakan komponen dasar dan dealer lokal di setiap negara akan bertanggung jawab untuk mengembangkan tubuh dan perakitan akhir kendaraan untuk Vauxhall Motors, proyek ini berarti meningkatkan penjualan mesin dan komponennya dan mengkonsolidasikan kehadirannya di negara-negara tersebut, sedangkan bagi negara-negara berkembang itu akan berarti sumber pekerjaan, sedikit nilai tambah dan kemungkinan bahwa di masa depan mereka dapat merakit kendaraan dengan persentase komponen yang lebih tinggi diproduksi secara lokal dan dalam jumlah yang lebih besar.
Beberapa eksekutif skeptis tentang kelayakan proyek, namun, manajer keuangan kelompok berpikir itu bisa menjadi alternatif untuk mengurangi efek yang negatif bagi perusahaan yang berkelebihan produksi mesin pada waktu itu.
Akhirnya diputuskan untuk memulai proyek meskipun dengan hati-hati, memilih beberapa negara Asia, dan yang lain dari Amerika Latin, terutama dari Amerika Tengah. Juga disetujui bahwa Adam Opel AG, anak perusahaan General Motors di Jerman, akan berpartisipasi dalam proyek, menyediakan beberapa komponen kendaraan, dan pada bulan Agustus tahun yang sama, di Hannover, Jerman, dasar untuk kolaborasi ini disepakati.
General Motors meluangkan waktu untuk membentuk proyek, merancang prototipe, mendefinisikan komponen dan asal mereka, dan memulai proses mencari investor lokal. Begitu banyak, bahwa itu tidak sampai tahun 1972 ketika Proyek BTV (Kendaraan Transportasi Dasar) diluncurkan di negara-negara yang dipilih.
Mesin yang digunakan adalah mesin bensin 1256 cc., Dari asal Bedford (anak perusahaan Vauxhall) yang sudah digunakan dalam kendaraan wisata "Viva" dengan kekuatan 59 hp. Ini mewakili kekuatan yang dapat diterima dengan konsumsi bahan bakar moderat, karena mengkonsumsi sekitar 9 liter per 100 kilometer. Komponen mekanis dan elektrik lainnya juga merupakan bagian dari inventaris General Motors Eropa yang dipertukarkan tanpa masalah antara Vauxhall dan OpelSalah satu tugas yang dipercayakan kepada perakit lokal adalah pemilihan nama yang tepat untuk memasarkan kendaraan di negara mereka masing-masing di mana proyek BTV dirakit dan dipasarkan. Setiap assembler mengusulkan  nama untuk General Motors yang berbeda untuk komersialisasi kendaraan di negaranya. Dan  mulai dilaksanakan prototype ini di berbagai daerah, prototipe di Guatemala mengambil nama "Chato", salah satu di El Salvador diberi nama sebagai "Cherito", yang satu Honduras disebut "Compadre", yang dari Kosta Rika "Amigo", yang dari Ekuador "Andino", yang dari Paraguay "MitaĆ­" dan yang dari Nikaragua "Pinolero". Model yang dipasarkan di Malaysia bernama "Harimau"  di Indonesia dinamakan “Morina”, di Philipina disebut "Harabas", di Guyana diberi nama "Tapir"
Chato di Guatemala
Cherito di El Savador
Copandre di Honduras
Amigo dari Kosta Rika
Andino di Equador
Mitai di Paraguay

Pinolero di Nikaragua
Bedford Harimau di Malaysia
BTV Vauxhall Morina di Indonesia

BTV Tapir di Guyana



BTV Harabas yang di buat di Manila

BTV Moetete di Suriname

Pada awal tahun 1970-an, produksi dimulai dan segera setelah mulai dijual dengan harga kira-kira $ 1.800, harga yang cukup terjangkau dan itu mewakili separuh dari harga kendaraan sederhana yang memiliki karakteristik serupa. Ini digunakan terutama untuk transportasi personil dan material, dan meskipun itu dirancang untuk menerima beban setengah ton, kendaraan ini ternyata mampu menerima hampir dua kali tanpa terlalu banyak masalah. Kendaraan ini terutama diperuntukkan petani dan peternak yang membutuhkan kendaraan utilitas berbiaya rendah, dan yang bisa berkendara di medan yang tidak terlalu sulit dan tidak membutuhkan traksi ganda
Karena aspeknya yang kasar dan belum sempurna, proyek BTV tidak terlalu berhasil dan juga manfaat yang dihasilkan secara lokal dengan pembuatan kendaraan ini sangat minim, karena mempekerjakan tenaga kerja sangat sederhana, dan komponen lokal terbatas pada bagian terbesar di pembuatan  bak belakang  kendaraan ini. Produksi di masing-masing negara tidak teratur dan tidak mempunyai standardisasi yang baik, pada pekerjaan perakitan body sangat berbeda tergantung pada negara dimana perakitan dilakukan. Namun, di beberapa negara, produksi mencapai akhir tahun 1980-an 
Adapun Morina yang sempat beredar di Indonesia adalah generasi yang ke dua, sedang di Malaysia sempat muncul generasi pertama sampai ke dua. Penjualan terbesar ada di Paraguay yang menggunakan nama “Mitai”, sampai sekarang masih ada klub otomotif di Paraguay yang gemar melakukan kopi darat dan bangga akan mobil Nasional “Mitai” milik mereka. Walaupun di Indonesia dipastikan sudah hampir tidak pernah di jumpai lagi namun nama Morina pernah dijadikan suatu nama karoseri mobil Kijang product dari “Hobart” Sidoarjo, kemudian saat ini nama Morina masih dijadikan sebagai nama badan usaha transportasi angkutan di Medan, yaitu memakai nama KPUM Morina (Koperasi Pengangkutan Umum Medan), mungkin mereka terkesan oleh Morina atau ingin melanjutkan cita-cita Mobil Rakyat Indonesia yang belum terwujud ini
Tapir produksi terakhir tahun 1980 yang masih berkeliaran di Guyana
Mesin Vauxhall 1.256 cc di BTV
Interior Cabin Morina

Jambore mobil Nasional BTV Mitai di Paraguay

Club BTV Mitai di Paraguay




Iklan terakhir BTV Morina  body modifikasi di OLX

SPESIFIKASI TEKNIS MOBIL BTV MORINA
Mesin
Jumlah silender
Volume silender
Diameter
Langkah
Rasio Kompresi
Power

Vauxhall Bedford
buah
1.256 cc
80,9 mm
60,9 mm
7,3 :1
59 BHP pada 5.100 RPM
Transmisi
Perbandingan gigi
Gigi 1
Gigi 2
Gigi 3
Gigi 4
Menggunakan tongkat transmisi di Lantai

4 speed synchrome maju 1 mundur

4,460/1
2,213/1
1,404/1
overdrive
Sistem pendingin mesin
Kapasitas Pendingin
Menggunakan pendingin air bertekanan
4,3 liter air
System suplai Bahan Bakar
Kapasitas tangki penyimpanan
Dengan pompa mekanis vacuum
45 liter
Penghenti Laju/Rem
Master Rem
Penyaluran Rem

Dua kanal depan belakang terpisah
Master bawah ke teromol depan belakang
Roda :
Ban dan diameter velg
Type lengkung velg
Tekanan angin ban :
Depan
Belakang

5,6 x 13” (pada keempat roda)
4-1/2 J x 13”

28 PSI
30 PSI

System steering :
Perbandingan gigi
Rack & Pinionposisi di depan dudukan axle
16/1
Suspensi Depan
Independent double wishbone, dengan systemperdaun melintang (transverse leaf spring suspension)
Suspensi Belakang
Perbandingan gigi akhir

Semi elliptical leaf spring dengan axle power
4,125/1
Dimensi /Ukuran
Panjang bak
Jarak pijak roda depan belakang
Lebar body terluar
Jarak tertinggi cabin

1,80 m
2,34 m
1,60 m
1,65 m
Berat kotor kendaraan
Berat Kendaraan
Berat maksimal bak angkut
Kapasitas maksimal as depan
Kapasitas maksimal as belakang
1.200 kgs
   700 kgs
   500 kgs
   500 kgs
   907 kgs
Kelistrikan
Accumulator/Aki
Sekring
1
2

3
4
 12 Volt
 38 Ampere
buah @ 25 Ampere
Untuk starter
Untuk remlampu sign, lampu indicator, indicator suhu
Lampu Kabin
Lampu tail, lampu panel di dashboard


No comments:

Post a Comment